Detail Berita

Dinkes Muba Gelar Orientasi Deteksi Dini Faktor Resiko dan Penanganan kegawatdaruratan Maternal Neonatal



SEKAYU - Salah satu upaya dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu  dan Angka Kematian Bayi  adalah memberikan perhatian serius di dalam mengatasi masalah komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan pada bayi baru lahir. Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin terus mengupayakan penurunan kematian ibu dan bayi dengan berbagai inovasi. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal ini pada Rabu (12/10/22) yang berlokasi di ruang rapat PSC.

Kegiatan ini menghadirkan Narasumber dari RSUD Sekayu, dr. Spesialis Kandungan, dan Dokter Spesialis Anak, beserta peserta pertemuan Dokter Umum dan Bidan Koordinator dari 29 Puskesmas yang menajdi lokus AKI AKB. Kegiatan orientasi ini dibuka dengan sambutan dan arahan dari bapak Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Maryadi, SKM., M.Kes selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Kegawatdaruratan neonatal adalah kondisi medis yang mengancam jiwa yang terjadi pada bayi baru lahir. Contoh kasus kegawatdaruratan maternal : pendarahan, darah tinggi pada kehamilan, dan lain – lain. Sedangkan kasus kegawatdaruratan neonatal meliputi : Asfiksia (Bayi lahir sesak/tidak menangis), Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan lain – lain.  

Pencegahan merupakan hal yang penting seperti pemeriksaan selama kehamilan secara teratur yang berkualitas, meningkatkan nutrisi ibu, pemantauan selama persalinan memadai, manajemen persalinan yang bersih dan aman Terkait hal tersebut, keterampilan tenaga kesehatan di tingkat layanan primer sangat penting terutama dalam penanganan baik pada maternal dan neonatal. Selain itu, kemampuan tenaga kesehatan dalam pra rujukan baik pada kasus kegawatdaruratan maternal maupun neonatal merupakan hal yang harus dikuasai.

Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya agar dapat meningkatkan kemampuan dan  kapasitas tenaga kesehatan khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui pelatihan yang komperehensif dan tepat sasaran. Salah satunya melalui pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal  bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat di fasilitas Pelayanan Kesehatan  Primer, sehingga tenaga kesehatan tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan klinis dalam mengatasi masalah kegawatdaruratan baik pada kasus maternal maupun neonatal. Diharapkan setelah pelatihan ini peserta mampu mengidentifikasi kasus – kasus kegawatdaruratan maternal neonatal di tingkat Puskesmas, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi di Kabupaten Musi Banyuasin (Subbag HKU)



Share This: