Detail Berita

Dinkes Muba Gandeng FKM Unsri Gelar Workshop Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan



SEKAYU - Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin bersama FKM Universitas Sriwijaya menggelar Workshop Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan pada Rabu (20/7/22) bertempatan di Hotel Ranggonang Sekayu.

Kegiatan Workshop ini digelar selama dua hari berturut- turut dengan sasaran kegiatan Pejabat Struktural di Dinas Kesehatan serta Kepala Puskesmas dan tenaga perencanaan Puskesmas. Kegiatan kerjasama Kementerian Kesehatan dan FKM Unsri ini merupakan Workshop ke-2 dan rapat koordinasi ke-4.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Senior Advisor pada Badan Eksekutif Adinkes Drs. Sawidjan Gunadi, M.Kes, Dekan FKM Unsri Dr. Misnaniarti, SKM, MKM dan Perwakilan Bappeda Ir. Untung Surapati, MT selaku Fungsional Perencanaan Ahli Madya Bappeda Muba.

Turut hadir Ketua Tim Pendampingan FKM Unsri Asmaripa Ainy, S.Si, M.Kes yang juga menjadi narasumber serta 3 orang anggota tim pendampingan Rahmatillah Razak, SKM, M.Epid, Fenny Etrawaty, SKM, MKM, dan Kurnilla Yulia Hirti, SE, Dosen FKM Unsri Mesi Parlinda, S.Si, MKM, Subkoordinator Program Informasi dan Humas Dinkes Muba Horia, SKM., MKM, para Kabid, Kasubbag, Subkoor Dinkes Muba, 29 Kepala Puskesmas dan tenaga perencanaan Puskesmas.

Kegiatan Workshop ke-2 pendampingan tata kelola program kesehatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Muba dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS. Dalam sambutannya Kadinkes mengatakan, pihaknya bersyukur pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes menjadikan Muba sebagai lokus untuk mendapatkan pendampingan.

"Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pengelolaan pembangunan kesehatan di Muba, khususnya dalam penyusunan rencana kerja perangkat daerah agar disusun secara komprehensif, terintegrasi dan berbasis bukti," Ucap Kadinkes disela membuka Workshop yang digelar secara hybrid tersebut. 

Kadinkes melanjutkan bahwa penentuan lokasi khusus (lokus) pendampingan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes berdasarkan angka Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) hasil perhitungan tahun 2018 yang dianggap masih dalam kategori rendah.

"Muba masuk kategori rendah tapi itu survei tahun 2018. Saya optimis angka IPKM kita semakin baik karena semua strategi bidang kesehatan sudah kita lakukan, termasuk dengan adanya pendampingan ini," Paparnya.

Ketua tim pendamping dari FKM Unsri Asmaripa Ainy, S.Si, M.Kes turut menjelaskan dalam sambutannya, pendampingan tata kelola program kesehatan ini diselenggarakan melalui beberapa workshop dan rapat koordinasi sejak Maret hingga November 2022 mendatang. 

"Dukungan dan komitmen yang kuat dari pihak Dinkes Muba sangat dibutuhkan untuk keberhasilan kegiatan pendampingan ini. Peran dari tim pendamping diarahkan dalam hal memberikan bantuan substantif dan teknis terkait proses perencanaan program kesehatan sehingga dihasilkan Renja PD yang komprehensif dan terintegrasi" ujar Asmaripa.

Dekan FKM Unsri Dr. Misnaniarti SKM, MKM menambahkan, pendampingan ini merupakan amanat dari Kemenkes untuk menjalankan fungsi dan peran perguruan tinggi di wilayah setempat.

"Ini adalah amanat dari Kemenkes untuk meningkatkan kapasitas dan tata kelola program kesehatan. Ada enam daerah yang menjadi lokus yaitu 2 Kabupaten di wilayah Provinsi Sumatera Selatan yakni Muba dan OKUS, dua Kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Tanjung Jabung Barat dan Merangin, Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Babel dan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu,"Ucap Misnaniarti selaku penanggungjawab pendampingan ini. 

Harapannya dengan terselenggaranya Workshop Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan, kedepannya dapat dilakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan proses berlangsung sesuai dengan rencana. Kegiatan diakhiri dengan diseminasi dan advokasi lintas sektor, dengan tujuan untuk mensinergiskan program-program lintas sektor dengan program kesehatan yang disusun oleh Dinas Kesehatan. (Subbag HKU)



Share This: