Detail Berita

Dinkes Muba Gelar KAP, Cegah Peningkatan Stunting



SEKAYU – Demi meningkatkan pengetahuan para tenaga kesehatan (nakes), Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin menggelar pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) bagi Tenaga Puskesmas dengan peserta sebanyak 240 orang dan 31 Desa Lokus Stunting. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari dari tanggal 13 sampai 18 Juni Tahun 2022, bertempatan di Hotel Gambo Residence.

Pada kegiatan ini, peserta pelatihan KAP terbagi dalam 2 (dua) Angkatan. Angkatan pertama yaitu petugas Puskesmas yang terdiri dari Tenaga Pelaksana Gizi, Pengelola Program KIA, Tenaga Promkes dan Tenaga Kesling. Angkatan kedua berasal dari 31 desa lokus stunting tahun 2022 yang terdiri dari Bidan desa, Ketua TP-PKK Desa, KPM, dan kader posyandu. Adapun fasilitator pelatihan KAP ini berasal dari Dinkes Provinsi, BKKBN Provinsi dan MoT Bapelkes.

Pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Maryadi, SKM, M.Kes didampingi Plh. Subkoordinator Kelompok Substansi Kesga dan Gizi Masyarakat, Yesi Mayasari, S.Gz.

Dalam sambutannya, Kabid Kesmas menyampaikan peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat adalah pilar kedua dalam Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana tertuang dalam Perpres 72 tahun 2021. Kemudian ditambahkan, KAP dapat dilakukan secara masif agar permasalahan stunting di Kabupaten Musi Banyuasin dapat segera teratasi karena sebagai amanat dari penanggulangan stunting merupakan prioritas nasional. Untuk itu peran Perguruan Tinggi dapat mengawal kegiatan ini yang nantinya kedepan kabupaten/kota lokus stunting berproses memiliki regulasi strategi komunikasi perubahan perilaku terutamanya KAP.

Kegiatan KAP ini merupakan proses pemberdayaan masyarakat yang memerlukan komunikasi perubahan perilaku yang spesifik sehingga dapat mempengaruhi perubahan perilaku pencegahan stunting pada sasaran di masyarakat. Materi yang dibahas mengenai komunikasi dialogis dan KAP dalam pencegahan stunting, membangun suasana, teknik membangun partisipatif, teknik penggunaan alat bantu KAP yaitu dalam program pemberian tablet tambah darah (TTD) ibu hamil dan TTD remaja puteri, jamban sehat, gizi seimbang dan ctps).

Dengan dilaksanakannya KAP kepada masyarakat diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan perserta dalam memberi edukasi kepada masyarakat seperti peningkatan partisipasi masyarakat ke posyandu, pendampingan balita berisiko stunting, pendampingan catin, KIE pada posyandu remaja dan sebagainya dengan mempertimbangkan konteks budaya dan kearifan lokal serta tidak lupa dapat merubah perilaku masyarakat kearah yang lebih positif sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Musi Banyuasin. (Subbag HKU)



Share This: