Detail Berita

Peduli Stunting, Dinkes Muba Hadiri Kegiatan Pra Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota Dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2022



Palembang - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Kesehatan, ikut menghadiri kegiatan Pra Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2022 pada Kamis, (9/6/22) yang diselenggarakan di The Alts Hotel Palembang. 

Kegiatan ini dihadiri oleh PJ Bupati Muba Drs. H. Apriyadi, M.Si yang diwakili langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, dr. Azmi Dariusmansyah, MARS dan beberapa tim panelis lainnya yang terdiri dari lintas sektor, meliputi perangkat daerah provinsi, unsur akademisi, dan organisasi profesi.

Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya pembinaan dan pengawasan kinerja kabupaten/kota untuk meningkatkan keterpaduan intervensi gizi dalam rangka percepatan penurunan stunting yang merupakan salah satu Prioritas Nasional yang tertuang dalm Perpres 72 Tahun 2021 dan RPJMN Tahun 2020-2024. Gubernur sebagai wakil pemerintah Pusat melaksanakan penilaian kinerja  Pemerintah Kabupaten/Kota lokasi focus (lokus) Stunting. Penilaian kinerja tahunan ini sebagai monitoring dan evaluasi terhadap upaya intervensi stunting di daerah agar bisa dijadikan bahan masukkan bagi kabupaten untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya sehingga permasalahan stunting dapat diselesaikan.

Dilansir dari Mattanews.co,  dalam penilaian kinerja Stunting Tahun 2022 diikuti oleh 11 kabupaten Lokus termasuk diantaranya Kabupaten Musi Banyuasin. Pra PK yang diselenggarakan di Provinsi Sumsel ini, berkesempatan hadir seluruh Kepala PD terkait yang masuk didalam Tim TPPS Kabupaten Muba dan dalam penilaian ini Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Azmi Dariusmansyah diamanahkan oleh Tim untuk memaparkan hasil kinerja Intervensi stunting Kabupaten Muba tahun 2021.

"Pada Tahun 2019 sebanyak 2694 Orang dari 30.330 Balita prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Muba sebesar 8,89% sedangkan Tahun 2020 sebanyak 4.167 orang dari 54.320 orang balita yang diukur, dengan prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Muba sebesar 5,49 %,” Ujar Kadinkes Muba dalam paparannya.

Kadinkes juga mengungkapkan, komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terhadap penanganan stunting telah tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan Daerah terhadap “Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia”  dalam sub unsur meningkatnya Angka Harapan Hidup.

Upaya pencegahan stunting membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi gizi pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas (remaja putri, caten, wus dan sasaran 1000 HPK). Untuk mencapai keterpaduan/integrasi tersebut diperlukan penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan lintas sektor serta antar tingkat pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, stunting dapat menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, sehingga pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi sangat penting.



Share This: