Detail Berita

Dinkes Muba Dampingi Bimtek Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Pelaku Usaha P-IRT (Industri Rumah Tangga)



Sekayu – Mengingat betapa pentingnya keamanan pangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin melalui Bidang Kesehatan Masyarakat, Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga mengundang para pemilik industri rumah tangga pangan untuk mengikuti  bimbingan teknis penyuluhan keamanan pangan bagi pelaku usaha P-IRT (Industri Rumah Tangga) pada Selasa, (31/5/22) yang diselenggarakan di Hotel Gambo Residen.

Pada Bimtek kali ini turut dihadiri oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Maryadi, SKM., M.Kes didampingi oleh Subkoordinator Kesling dan Kesjaor Yuniarsih., AMKL., SKM berserta seluruh peserta bimtek yang datang dari berbagai kalangan pelaku usaha yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

Bimtek dibuka oleh Kabid Kesmas dan pemberian materi disampaikan oleh Subkoordinator Kesling, Kesjaor dan Bapak Musa Firdaus, SE., M.Si selaku narasumber pengisi materi. Adapun kegiatan ini dimaksud untuk melatih para pelaku industri rumah tangga agar memahami dan memiliki ilmu keamanan pangan yang aman dan bermutu. Adapun materi yang disampaikan meliputi bagaimana pedoman pemberian sertifikat produksi pangan industri rumah tangga, bagaimana pendaftaran untuk pangan, dasar hukum pemberian SPP-IRT, contoh produk P-IRT, contoh label pangan olahan, kode jenis pangan, kemasan pangan, sampai pangan yang tidak di izinkan memperoleh P-IRT.

Tidak hanya itu, kabid kesmas juga turut memberikan arahan dalam bimtek ini terkait kewajiban pelaku usaha, dan kewajiban pemerintah dan pemda dalam mengidentifikasi peraturan perundangan – undangan untuk P-IRT. Bapak Musa selaku narasumber pengisi materi juga turut menyampaian bagaimana tata cara perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dan dilakukan simulasi aplikasi OSS .

Di tengah kegiatan pemberian materi, dibuka sesi diskusi dan tanya jawab antara pemateri dan peserta bimtek dan diakhiri dengan pre test dan post test yang diikuti oleh 70 peserta pelaku usaha dan pendamping. Dari  70 peserta akan dipilih 3 orang yang memiliki skor tertinggi. Semoga dengan mengikuti dengan kegiatan penyuluhan keamanan pangan ini, diharapkan bisa memberikan pemahaman dan kesadaran kepada para pelaku usaha untuk memproduksi pangan aman dan bermutu.



Share This: