Detail Berita

Dinkes Muba Gelar Publikasi Data Stunting dan AKS



SEKAYU - Sebagai bagian dari pelaksanaan aksi konvergensi dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bersama Dinas Kesehatan dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan Publikasi Data Stunting dan AKS Tahun 2023, pada Selasa (17/10/23) yang berlangsung di Hotel Gambo Residence.

Prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) yang diambil dari sampel balita pada Tahun 2019 berada pada angka 23,04% dan pada Tahun 2021 di angka 23%. Menurut hasil penilaian status gizi balita yang diambil dari data penimbangan balita di Posyandu yang dilaporkan melalui aplikasi e-PPGBM pada Tahun 2019 prevalensi balita stunting sebesar 8,9% dan Tahun 2021 prevalensi balita stunting berada pada angka 2,2%. Pada Tahun 2022 prevalensi stunting pada balita berada pada angka 1,58%. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan beberapa intervensi yang dilakukan dan terjalinnya konvergensi program dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Musi Banyuasin.

Tren penurunan angka stunting yang signifikan di Kabupaten Musi Banyuasin juga diikuti sebagian besar Kecamatan di Tahun 2022, namun dari 15 Kecamatan, Kecamatan Babat Toman dan Bayung Lencir mengalami peningkatan prevalensi stunting di wilayahnya pada Tahun 2022 dibandingkan dengan Tahun 2021. Sedangkan Kecamatan Sungai Keruh dan Sungai Lilin yang sempat mengalami peningkatan prevalensi stunting di wilayahnya pada Tahun 2021 mengalami penurunan pada Tahun 2022.

Meskipun angka prevalensi stunting pada tahun 2022 mengalami penurunan, namun masih terlihat sebaran prevalensi stunting di Kecamatan yang masih tinggi di atas angka Kabupaten, diantaranya Kecamatan Babat Toman, Plakat Tinggi, Sungai Keruh, dan Bayung Lencir. Hal ini menunjukan belum tuntasnya permasalahan gizi di wilayah tersebut diatasi. 

Agar siklus terjadinya stunting dapat dicegah, perlu ada formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada, satu diantaranya adalah audit kasus stunting. Kegiatan audit kasus stunting semester 2 telah dilaksanakan di 4 lokus Desa/Kelurahan audit kasus stunting yakni Desa Petaling  Kec. Lais, Desa Bukit Pangkuasan Kec. Batang Hari Leko, Desa Dawas dan Karya Maju Kec. Keluang dengan sasaran audit yakni baduta/balita stunting, ibu hamil dan ibu nifas berisiko stunting dan calon pengantin berisiko.

Kegiatan ini turut mengundang narasumber dari Tim Pakar Audit Kasus Stunting (Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Obsgyn, Psikolog dan Ahli Gizi) dari RSUD Sekayu, narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, Pembahas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Pembahas dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, dan Kepala OPD di Lingkungan Jajaran Pemkab Muba.

 

Berita ini dipublikasikan oleh Bagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum (Subbag HKU). Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami via media sosial Instagram Dinkes_Muba, Facebook dinkes muba, Website dinkes.mubakab.go.id, atau Nomor Whatsapp (0823 2043 2005).



Share This: